Suatu ketika ada seekor siput yang mencoba naik ke atas pohon. Niatnya mau mengambil buah atau sekedar melihat keindahan bunga. Mungkin kamu berfikir ngga ada yang aneh dalam perilaku siput kali ini.
Oke kita lanjutkan.
Masalahnya kali ini siput; itu naik menuju puncak (kaya’ AFI aja ya 
) saat pohon itu belum berbuah dan belum berbunga alias saat musim gugur. Ngga heran kalau siput ini dicemooh oleh binatang-binatang lainnya.
“Ngapain kamu hari gini naik ke pohon?”
Siput menjawab, “Aku tahu, hari ini pohon belum menghasilkan buah atau bunga setangkaipun. Namun ku yakin ketika aku sampai di atas, pohon sudah menghasilkan banyak buah dan bunga.”
==
Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah siput di atas adalah, siput tahu potensi dan kelemahan dirinya. Dia tahu dia lambat, bahkan ia sadar, ia-lah yang paling lambat di antara hewan yang lain.
Siput telah mengajari kita bagaimana cara mengatasi kelemahan dirinya. Siput ngga minder ataupun putus asa kalau nanti ngga kebagian buah saat panen. Oleh karenanya ia memadukan antara pengetahuan yang ia miliki tentang waktu panen buah dengan kemampuan yang ia miliki.
Kitapun begitu, kelebihan dan kekurangan kita ngga sama satu sama lain. Tentu effort kita berbeda untuk mencapai cita-cita kita; tapi kata kuncinya sama padukan “peluang” dan “kemampuan”.
1 komentar:
saya setuju kisah ini,memang manusia harus tahu kelemahan dan kekurangan dirinya untuk mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapinya.Dengan demikian kita akan berusaha mengatasi kelemahan kita sehinga akan menjadi kelebihan tersendiri bagi kita.
Posting Komentar
Jika ada penulisan yang salah atau kata kata yang menyinggung di situs ini, saya ARI sebagai pemilik sekaligus pengelola BLOG memohon maaf yang sebesar²nya, semua tulisan hanyalah opini yang muncul secara spontan menanggapi kejadian yang ada disekitar kita.
Semua artikel dan atau tulisan yang ada disitus ini boleh dicopy dan atau diperbanyak dengan syarat mencantumkan asal/sumbernya.